Manusia dan Tanggung jawab
Nama: Arif Sumarsono
NPM: 1B117019
Kelas: 1KA15
Pengertian Tanggung Jawab
Dalam kamus besar bahasa Indonesia tanggung jawab adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia dan tanggung jawab adalah segala sesuatu keadaan yang wajib di tanggung oleh manusia akan hasil perbuatannya.
NPM: 1B117019
Kelas: 1KA15
Pengertian Tanggung Jawab
Dalam kamus besar bahasa Indonesia tanggung jawab adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia dan tanggung jawab adalah segala sesuatu keadaan yang wajib di tanggung oleh manusia akan hasil perbuatannya.
Adapula penjelasan tanggung jawab dalam segi Agama, bahwa segala sesuatu perbuatan harus dipertanggung jawabkan, segala bentuk perbuatan baik maupun buruk bahkan sekecil apapun perbuatannya, karena kelak perbuatan tersebut akan mendapatkan balasannya karena Tuhan maha adil.
B. Macam-macam Tanggung Jawab
Tanggung Jawab Terhadap Diri-sendiri
Manusia sebagai mahluk sosial harus lah saling tolong menolong, saling memberikan timbal balik. Untuk memberikan timbal balik tersebut, terlebih dulu kita harus melihat diri sendiri apakah timbal balik yang cocok untuk diberikan, karena itu akan menjadi tanggung jawab kita. Manusia memiliki harga diri, dan harga diri itu lah yang dipertaruhkan pada hubungan timbal balik terhadap seseorang, apabila kita memberikan timbal balik yang positif maka harga diri kita pun menjadi sosok orang yang baik / positif, sedangkan bila memberikan sikap buruk akan terjadi sebaliknya.
Tanggung Jawab Terhadap Diri-sendiri
Manusia sebagai mahluk sosial harus lah saling tolong menolong, saling memberikan timbal balik. Untuk memberikan timbal balik tersebut, terlebih dulu kita harus melihat diri sendiri apakah timbal balik yang cocok untuk diberikan, karena itu akan menjadi tanggung jawab kita. Manusia memiliki harga diri, dan harga diri itu lah yang dipertaruhkan pada hubungan timbal balik terhadap seseorang, apabila kita memberikan timbal balik yang positif maka harga diri kita pun menjadi sosok orang yang baik / positif, sedangkan bila memberikan sikap buruk akan terjadi sebaliknya.
Contoh:
Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lobang. kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu.Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari. Konsekwensi tinggal di rumah beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga adalah kelompok sosial terdekat dalam kehidupan kita sebagai manusia yang merupakan mahluk sosial. Untuk itu kita yang merupakan bagian dari kelompok tersebut harus lah memiliki sikap tanggung jawab, agar terbentuk keluarga yang baik nan harmonis. Sikap tanggung jawab tersebut dapat berupa penidikan, material, dan juga ajaran moral.
Keluarga adalah kelompok sosial terdekat dalam kehidupan kita sebagai manusia yang merupakan mahluk sosial. Untuk itu kita yang merupakan bagian dari kelompok tersebut harus lah memiliki sikap tanggung jawab, agar terbentuk keluarga yang baik nan harmonis. Sikap tanggung jawab tersebut dapat berupa penidikan, material, dan juga ajaran moral.
Contoh :
Seorang ibu telah dikarunia tiga anak, kemudian oleh sesuatu sebab suaminya meninggal dunia, karena ia tidak mempunyai pekeIjaan/tidak beketja pada waktu suaminya masih hidup maka demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia melacurkan diri.
Ditinjau dari segi moral hal ini tidak bisa diterima karena melacurkan diri tennasuk tindakan di kutuk, tetapi dari segi tanggung jawab ia tennasuk orang yang dipuji. karena demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia rela berkorban menjadi manusia yang hina dan dikutuk.
Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Manusia sebagai mahluk sosial merupakan simbol bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, untuk itulah masyarakat memiliki peran penting dalam kehidupan manusia untuk memperoleh bantuan atau saling membantu. Sebelum kita mengharapkan untuk mendapatkan bantuan dari orang lain (masyarakat) terlebih dahulu kita harus lah memiliki sikap tanggung jawab, sehingga orang lain pun tak segan akan memberikan kita bantuan kepada kita. Tanggung jawab dalam kehidupan masyarakat dapat berupa sikap, etika, dan taat terhadap norma yang berlaku pada lingkungan masyarakat tersebut.
Manusia sebagai mahluk sosial merupakan simbol bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, untuk itulah masyarakat memiliki peran penting dalam kehidupan manusia untuk memperoleh bantuan atau saling membantu. Sebelum kita mengharapkan untuk mendapatkan bantuan dari orang lain (masyarakat) terlebih dahulu kita harus lah memiliki sikap tanggung jawab, sehingga orang lain pun tak segan akan memberikan kita bantuan kepada kita. Tanggung jawab dalam kehidupan masyarakat dapat berupa sikap, etika, dan taat terhadap norma yang berlaku pada lingkungan masyarakat tersebut.
Contoh:
Hanafi terlalu congkak dan sombong, ia mengejek dan menghina pakaian pengantin adat Minangkabau. Ia tidak memakai pakaian itu, bahkan penutup kepala yang dikeramatkan pun semula ditolak. Tetapi setelah ada ancaman dari pihak pengiring, terpaksa Hanafi mau memakainya juga. Di dalam peralatan itu hampir-hampir pernikahan dibatalkan,karena timbul perselisihan antara pihak kaum perempuan dengan pihak kaum laki-laki. Pangkalnya dari Hanafi juga. Ia berkata pakaian mempelai yang masih sekarang dilazimkan di negerinya, yaitu pakaian secara zaman dahulu, disebutkannya cara anak komedi Istambul. Jika ia dipaksa memakai secara itu, sukalah urung sahaja, demikian katanya dengan pendek. Setelah timbul pertengkaran di dalam keluarga pihaknya sendiri akhimya diterimalah, bahwa ia memakai smoking, yaitu jas hitam, celana hitam, dengan berompi dan berdasi putih. Tetapi waktu hendak menutup kepalanya, sudah berselisih pula. Dengan kekerasan ia menolak pakaian dester suluk,yaitu pakaian orang Minangkabau. Bertangisan sekalipun perempuan meminta supaya ia jangan menolak tanda keminangkabauan yang satu, yaitu selama beralat saja. Jika peralatan sudah selesai, bolehlah ia nanti memakai sekehendak hatinya pula. Hanafi tetap menolak kehendak orang tua, ia tidak hendak menutup kepala, karena lebih gila pula dari pada anak komidi, bila memakai dester saluk dengan baju smoking dan dasi. Setelah ibunya sendiri hilang sabamya dan memukul-mukul dada di muka anak yang “terpelajar” itu, barulah Hanafi menurut kehendak orang banyak, sambil mengeluh dan teringat akan badannya yang sudah “tergadai”. Untunglah ia menurutkan hal menutup kepala itu, karena sekalian pengantar dan pasuinandan (pengiring bangsa perempuan) sudah berkata bahwa mereka talc sudi mengiringkan “mempelai didong”. Akhimya Hanafi tunduk pula dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, Meskipun harus bersitegang dahulu. Sebagai pertanggungjawaban kecongkakan dan kesombongannya itu, Hanafi harus menerima rasa antipati dari masyarakat Minangkabau yang sangat ketat terhadap adat itu (salah asuhan)
Tangggung Jawab Terhadap Bangsa & Negara
Jika sebelumnya kita membicarakan manusia adalah mahluk sosial, kini kita berbicara tentang manusia merupakan warga suatu Negara. Manusia merupakan salah satu unsur Negara, jika tidak ada manusia atau rakyat makah tidak adalah yang namanya Negara. Untuk itu manusia sebagai warga Negara haruslah memiliki tanggung jawab dalam hidup ber-Negara, dalam hal ini tanggung jawab manusia dapat berupa menaati hukum dan undang-undang yang berlaku agar dapat hidup dengan nyaman dan aman serta tertib, tidak hanya itu warga negara juga bertanggung jawab untuk mengikuti kegiatan Negara, karena kita merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia yang demokratis salah satu contoh kegiatan tersebut adalah mengikuti pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden.
Jika sebelumnya kita membicarakan manusia adalah mahluk sosial, kini kita berbicara tentang manusia merupakan warga suatu Negara. Manusia merupakan salah satu unsur Negara, jika tidak ada manusia atau rakyat makah tidak adalah yang namanya Negara. Untuk itu manusia sebagai warga Negara haruslah memiliki tanggung jawab dalam hidup ber-Negara, dalam hal ini tanggung jawab manusia dapat berupa menaati hukum dan undang-undang yang berlaku agar dapat hidup dengan nyaman dan aman serta tertib, tidak hanya itu warga negara juga bertanggung jawab untuk mengikuti kegiatan Negara, karena kita merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia yang demokratis salah satu contoh kegiatan tersebut adalah mengikuti pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden.
Contoh:
1) Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang tekenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah kalau perbuataan itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
2) Kumbakarna menolak perintah kakaknya, juga rajanya yaitu Rahwana untuk berperang melawan rama, karena kakanya berbuat keburukan. Bukan main Rahwana. Ia membangkit-bangkitkan hutang budi Kumbakama terhadap kerajan Alengka. Kumbakama menyadari kedudukannya sebagai pang1ima perang, karena itu berangkat juga ia ke medan perang menghadapi Rama. Akan tetapi ia maju ke medan perang bukan karena membela kakanya, melainkan karena rasa tanggung jawabnya sebagai panglima yang harus membela negara ( Ramayana)
Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab Iangsnng ternadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab sud melalui berbagai macam agama Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia ternadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab Iangsnng ternadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab sud melalui berbagai macam agama Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia ternadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
C. Pengertian Pengabdian dan Pengorbanan
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain.
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain.
Contoh:
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan din kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai mahluk Tuhan.
Sumber:
- https://michaelchristiansite.wordpress.com/2016/02/11/manusia-dan-tanggung-jawab/
Komentar
Posting Komentar