Manusia dan Kebudayaan
Nama: Arif Sumarsono
NPM: 1B117019
Kelas: 1KA15
NPM: 1B117019
Kelas: 1KA15
A. Manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang
tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari
kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan
yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di
pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang
tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk social
yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab
pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu
manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang
akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1.
Manusia
terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
-
Jasad
: badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati
ruang dan waktu.
-
Hayat
: mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
-
Ruh
: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami
kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan.
-
Nafs
: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.(
Asy’arie, 1992 hal: 62-84).
B. HAKEKAT MANUSIA
Makhluk ciptaan Tuhan
yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Makhluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari
dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah
perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1. Perasaan
intelektual,
2. Perasaan
estetis,
3. Perasaan
etis,
4. Perasaan diri,
5. Perasaan sosial,
6. Perasaan religius.
Makhluk biokultural,
yaitu makhluk hayati yang budayawi.
Makhluk ciptaan Tuhan
yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat
karena kemampuan bekerja dan berkarya.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Budaya yang terdapat
di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban daerah
itu masing-masing,selain itu juga karena letak geografis daerah
tersebut.Manusia mendiami wilayah yang berbeda,ada yang di wilayah Barat,Timur
Tengah,dan Timur.Berada di lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan,adat
istiadat ,budaya juga berbeda.perbedaan budaya tersebut masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangannya.Misalnya pada bangsa timur,bangsa timur dikenal
sebagai bangsa yang ramah,bangsa yang mempunyai kepribadian baik,dan bangsa
yang bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan
bangsa timur.
Kepribadian bangsa
timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan,
gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang
kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik
dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit
sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa timur adalah
bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang
tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah
negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik
dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat
melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung
tinggi
D. Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislow Malinowski
berpendapat bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat
itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Upacara kedewasaan dari suku WaYao di Malawi, Afrika. Menurut
Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi
tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem
pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
E. Unsur-unsur Kebudayaan
Mengenai unsur
kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat,
mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi,
mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua
bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal,
antaralain :
Bahasa
Sistem Pengetahuan
Organisasi Sosial
Sistem Peralatan Hidup
dan Teknologi
Sistem Mata
Pencaharian
Sistem Religi
Kesenian
F. Wujud Kebudayaan
J. J Honigmann (dalam
Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu :
(1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat
yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
Wujud kebudayaan
sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan dan sebagainya.
Wujud kebudayaan
sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat
Wujud kebudayaan
sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Mengenai wujud
kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
(2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai berikut :
1. Wujud Ide
Wujud tersebut
menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba,
dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat
dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai
fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan
perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini
bisa juga disebut adat istiadat.
2. Wujud
perilaku
Wujud tersebut
dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari
manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan
karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang
berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat.
Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga
kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling
konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi,
bangunan, baju, kain komputer dll.
G. Orientasi Nilai Budaya
Orientasi nilai adalah
bersifat komplek tetapi terpola..pada prinsip.. yang mengutamakan tatanan dan
langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam
memecahkan masalah.
Ada tiga asumsi:
1. Orang dalam semua
budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. Solusi yang
tersedia tidak terbatas
3. Satu solusi
cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak
pada setiap budaya.
> Orientasi human
nature
Human nature adalah
menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai
berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya
sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita
harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan
yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.Ada enam solusi
potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat
tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat
tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah
netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah
campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik
tapi dapat berubah
6. manuysia itu baik
dan tidak dapat berubah
Orientasi nature/alam -person
Ada tiga tipe utama
yaitu:
1. Menguasai alam:
orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah
2. Harmoni dengan alam
: orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia ,
sifat dan supernatural.
3. Penaklukan terhadap
alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa
tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman
tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
Orientasi waktu
Merupakan orientasi
pada tiga masa yaitu
1. Waktu masa lalu
adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di
masa lalu
2. Orientasi masa
sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa
yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
3. 0rientasi masa
depan dimana memiliki nilai tinggi.
Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia
dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. Doing, orientasi
ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu
yang diukur dengan sesuatu
2. Being adalah
merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3. Becoming merupakan
integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
Orientasi relational
Menurut Kluckhon dan
Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain
yaitu:
1. Individualism
orientasi ini ditandai
dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai
entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan
pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika
Serikat
2.Orientasi langsung
atau lineality
orientasi ini
memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama. Menurut
Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu.
Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok
tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3. Collaterality
orientasi ini
memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya
fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping (anggota kelompok dari
individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas
kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya
kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang
jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia
belajar.
Penerapan Orientasi
Nilai orientasi ini
digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers. Dengan mempertimbangkan
dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara
ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini
dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya
yang berbeda.
H. Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan
kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena
ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga
tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Semua terjadi karena
adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi,
sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam
kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi
dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi
social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari
dinamika masyarakatnya.
I. Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Secara sederhana
hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku
kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi
apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya
berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan.
Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar